Senin, 10 Oktober 2011

Puasa Ayyamul Bidh

Dapet jarkom dari ketua kelas kalau besok pertengahan bulan terus ada puasanya, namanya puasa Ayyamul Bidh. Baru tau, setelah hidup 19 tahun. Hehe...

Lalu apa sih puasa Ayyamul Bidh itu? Apa dasarnya?

Puasa tengah bulan sering disebut sebagai puasa ayyaamul biidh (أيام البيض) , yaitu puasa pada hari ke 13, 14 dan 15 setiap bulan hijriyah, baik bulan itu berumur 29 hari atau 30 hari.

Rasulullah selalu melaksanakan Ayamul Bidh setiap 3 hari pada tengah bulan, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (pada bulan Hijriyah). Dalam sebuah riwayat disebutkan,
Ibnu Abbas ra. berkata : "Adalah Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan berpuasa pada hari putih (tanggal 13, 14, dan 15) baik dalam bepergian atau di rumah." (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain disebutkan pula,
Dari Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah bersabda : "Jika kamu berpuasa tiga hari dari satu bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Nasa', Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa dahr (puasa setahun). Dan puasa ayyamul bidh (hari-hari putih) adalah hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. An Nasai dan dishahihkan al Albani)

Ternyata ada alesannya kenapa ada puasa di tengah bulan.
Kita semua tahu kan kalau pertengahan bulan Hijriyah adalah waktu munculnya bulan purnama. Waktu ada bulan purnama, terjadi air pasang di laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya grafitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut, sehingga terjadi pasang. Terus apa hubungannya dengan puasa ayyamul bidh?

Ternyata grafitasi bulan tidak hanya berpengaruh pada kondisi bumi lho, tapi juga pada makhluk hidup terutama manusia. Seorang peneliti dari Amerika pernah melakukan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika bulan purnama terjadi. Dari situ disimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia pada saat bulan purnama terjadi menjadi labil, emosional, dan tak terkendali. 

Percaya enggak percaya sih dan karena penasaran dengan hal ini aku cari beberapa referensi yang mendukung dan menurutku situs ini yang paling cocok.

Nah, sekarang coba kita kaitkan.
Pada dasarnya puasa menuntun kita untuk menahan hawa nafsu. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi dan menjaga syahwat. Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya bulan purnama. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cenderung lebih meluap pada saat itu.

Bagaimana menurut kalian? Inilah hikmah dibalik sunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar